Home » » Sebelah menggandeng air, sebelah lagi menggandeng kotoran.... Kok bisa ya!

Sebelah menggandeng air, sebelah lagi menggandeng kotoran.... Kok bisa ya!

Setiap kali ada sesuatu dalam tubuh kita, pakaian kita, atau mobil kita yang tidak kita sukai, kita mengatakan bahwa semua tadi "kotor" dan harus mencuci semuanya. Yang kita sebut kotoran bisa segala macam benda asing. Tapi, sabun tampakanya selalu patuh untuk membuangnya, dan hanya itu ayng diperbuatnya. Bagaimana sabun "tahu" mana yang disebut kotoran?
sepintas lalu tampaknya sabun adalah sejenis bahan ajaib yang mengenal dan menghormati kulit dan barang berharga kita padahal rakus sekali terhadap semua benda lain yang ada dimuka bumi. Tapi, bahan ajaib macam itu sebenarnya tidak ada. Untuk menjelaskannya, kita hanya perlu mendalami sifat-sifat dasar minyak dan air. Itu saja. Betapapun sederhana seperti kedengarannya, segala sesuatu yang kita sebut kotoran -atau lebih sopan, "bahan asing"- adalah bahan berminyak atau melekat dengan bantuan minyak. Dan sabun adalah pengusir minyak yang baik dan unik.
Agar dapat membayangkan bagaimana cara sabun mengusir kotoran, kita harus mempelajari terlebih dahulu bagaimana kita mendapatkan kotoran.
Setitik noda mikroskopik -yakni apapun yang tidak kita inginkan pada kulut atau baju kita- dapat melekat melalui salah satu dari dua cara: entah terperangkap secara mekanik dalam sebuah celah mikroskopik atau kotoran itu sendiri basah atau lembab, dan sifat itu ayng membuatnya melekat.  Contoh untuk yang pertama adalah kotoran yang kita peroleh akibat berdiri dipinggir jalan berdebu; sedangkan contoh untuk yang belakangan adalah ketika kaki kita terperosok kedalam lumpur. Dalam kasus manapun, pembilasan dengan air biasa, ditambah dengan sedikit menggosok atau menyikat, biasanya sudah cukup untuk melepaskan benda-benda asing macam ini. Dalam hal ini sabun sesungguhnya tidak diperlukan.
Tapi, bagaimana jika kotoran ini beselaput minyak, bukan air? Kotoran itu akan melekat pada kulit kita sebagai mana lumpur basah. Dalam kenyataan, kotoran itu tidak harus membawa minyaknya sendiri. Kulit kita sendiri sering sudah berlapis minyak yang cukup untuk membuat partikel-partikel kotoran melekat. Namun, tidak seperti lumpur, kotoran ini akan terus melekat, karena minyak tidak menguap dan mengering seperti air. Pembilasan biasa dengan air  juga tidak akan mengusirnya, karena air tidak pernah digubris oleh minyak; air bersih seolah-olah hanya menggelinding seperti yang terjadi ketika kita menyiram punggung seekor itik, yang bulu-bulunya berlapis minyak.
Oleh sebab itu, tampaknya ayng dapat kita perbuat unutk mengusir kotoran berminyak adalah mencari dan membuang minyaknya. Setelah itu barulah kotoran tadi dapat kita bilas dengan air bersih.
Kalau begitu, bagaimana kalau bak mandi kita isi dengan alkohol, minyak tanah atau bensin; bukankah itu pelarut minyak yang baik? Itulah yang diperbuat oleh pada dry cleaner terhadap pakaian kotor kita: Mereka memasukkan baju kita kedalam sebuah ember berisi zat pelarut seperti "perkloroetilena", atau yang sering disebut "perk", sebuah pelarut organik yang dikenal sebagai pembuang minyak ajaib. Mereka tetap menyebut proses ini dry cleaner kendati jelas-jelas baju kita dicelupkan kedalam seember cairan pelarut. Agaknya menurut mereka "basah" adalah istilah untuk benda yang disiram atau dicelupkan kedalah air. Jadi selama penyiraman atau perendamnya bukan air, berarti prosesnya "kering". Tentu saja ini salah.
Ssayang sekali cairan "perk" dalam bak mandi akan membunuh kita jauh lebih cepat dibandingkan bila kita berendam dalam alkohol, minyak tanah atau bensin, jadi lupakan saja gagasan tentang berendam dalam cairan pelarut. Tapi, ada bahan ayng hampir sama baik, namun tidak terlalu beracun (dipakai berkumur pun menurut laporan tidak apa-apa), yakni: sabun. Sabun sendiri sebetulnya tidak melarutkan minyak. Kerjanya yang mempesona adalah mengikat minyak ke dalam air, sehingga akhirnya minyak dan kotoran yang melekat karena minyak dapat dibilas dengan lebih mudah.
Molekul-molekul sabun berbentuk panjang dan tipis. Pada hampir seluruh panjangnya (boleh disebut "ekor") strukturnya tepat sama dengan molekul-molekul minyak. Tapi, pada salah satu ujungnya (disebut "kepala") ada sepasang atom yang muatan listriknya sedemikian sehingga hanya senang bergabung dengan molekul-molekul air, dan kepala inilah yang membuat seluruh molekul sabun menyatu dengan air -membuatnya dapat larut. Sewaktu berenang dalam air, apabila sekelompok molekul sabun bertemu dengan partikel kotoran berminyak pada pakaian, ekor mereka yang senang berteman dengan minyak akan mengikatkan diri ke molekul-molekul minyak, sedangkan kepala-kepala membuat molekul-molekul sabun tetap menyatu dengan air. Alhasil, minyak tertarik kedalah air; selanjutnya partikel kotoran yang semula disandera oleh minyak kini bebas untuk ikut bersama air.

Related Articles



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di My World Is Yours

2 comments:

Anonymous said... [Reply to comment]

Nice man. Extremely informative post. I'll be sure to pass this along to my friends.
1985 Buick Apollo AC Compressor

dagip said... [Reply to comment]

@sheena
Thanks for your comment.... I hope I can make another article like this.... :)

 
Copyright © 2011. My World Is Yours - All Rights Reserved
Template Modify by My World Is Yours
Proudly powered by Blogger