Wisdom Story (part 2)

Wisdom Story (part 2)
Lanjutan nih... silahkan dinikmati..... moga ada hikmahnya.... :)

1. Kura-kura dan kalajengking
2. Duka diperjalanan
3. Memaafkan

Spesial Thanks for : Nur Ahmad

Wisdom Story (Part 1)

Wisdom Story (Part 1)
aku mau share beberapa cerita bijak tapi berhubung ada kurang lebih 35 file (semuanya dalam format MP3) jadi aku share bertahap y.... :-)
yang mau silahkan download, aku jamin g akan rugi.... :)

1. Tuhan dan tukang cukur
2. Tempayan retak
3. Persaudaraan


Spesial Thanks for : Nur Ahmad

Semut, Laba-laba dan Lebah

Semut, Laba-laba dan Lebah
Semut menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa henti-hentinya. Konon, binatang kecil ini dapat menghimpun makanan untuk bertahun-tahun sedangkan usinya tidak lebih dari satu tahun. Kemauaannya  sedimikian besar sehingga ia berusaha dan seringkali berhasil memikul sesuatu yang lebih besar dari pada badannya, meskipun sesuatu itu tidak berguna baginya.
Laba-laba memiliki sarang yang paling rapuh, itu bukan tempat yang aman, apapun yang terjerat disana akan disergapnya. Jangankan serangga yang tidak sejenis, jantannya pun setelah selesai berhubungan disergapnya untuk dimusnahkan oleh betinannya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan.
Adapun lebah, memiliki insting dan sarangnya berbentuk segi enam bukannya segi lima atau empat agar tidak terjadi pemborosan dalam lokasi. Yang dimakannya adalah kembang-kembang dan tidak seperti semut yang menunpuk - numpuk makanannya , lebah mengolah makanannya dan hasil olahannya adalah lilin dan madu yang sangat bermanfaat. Mereka sangat disiplin, mengenal pembagian kerja dan segala yang tidak berguna dari sarangnya disingkirkannya. Lebah tidak mengganggu kecuali ada yang mengganggunya, bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat.

Sikap hidup manusia seringkali diibaratkan dengan berbagai jenis binatang.
Binatang = Manusia - Nurani
Jelas ada manusia yang berbudaya semut yakni jenis manusia yang menghimpun dan menumpuk ilmu (tanpa mengolahnya) dan materi (tanpa disesuaikan dengan kebutuhannya). Budaya semut adalah budaya menimbun yang disuburkan dengan budaya mumpung.
Entah berapa banyak jumlah laba-laba yang ada di bumi (mungkin juga termasuk kita ini), yaitu tidak lagi butuh berpikir apa, di mana, dan kapan ia makan, tetapi yang mereka pikirkan adalah "siapa yang akan mereka jadikan mangsa".
Lebah tidak memakan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang berguna / bermanfaat dan tidak pula merusak sesuatu yang ada disekitarnya.
Dapatkah kita menjadi ibarat lebah, bukan semut apalagi laba-laba....???

Sumber : - 

Jejak Sepatu

Jejak Sepatu
Sebuah kisah nyata... Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.
Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.
Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu : "Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya. "Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.
Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu.Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".
Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.
"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran disana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu". Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.
"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?" Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".
Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita, sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.


Berikut beberapa contoh pengubahan sudut pandang : Saya BERSYUKUR;

1.Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain.

2.Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3.Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan.

4.Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja dan digaji tinggi.

5.Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman.

6.Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan.

7.Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras.

8.Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat.

9.Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup.

10.Untuk setiap permasalahan hidup yang saya hadapi, karena itu artinya Tuhan sedang membentuk dan menempa saya untuk menjadi lebih baik lagi.

Sumber : - (bagi yang mengetahuinya, mohon dikomentari)

Kisah Seorang Raja dan Keempat Isterinya

Kisah Seorang Raja dan Keempat Isterinya
Dahulu kala, ada seorang raja yang mempunyai 4 orang isteri. Raja ini sangat mencintai isteri keempatnya dan selalu menghadiahkannya pakaian-pakaian yang mahal dan memberinya makanan yang paling enak. Hanya yang terbaik yang akan diberikan kepada sang isteri. Dia juga sangat memuja isteri ketiganya dan selalu memamerkannya ke pejabat-pejabat kerajaan tetangga. Itu karena dia takut suatu saat nanti, isteri ketiganya ini akan meninggalkannya.
Sang raja juga menyayangi isteri keduanya. Karena isterinya yang satu ini merupakan tempat curahan hatinya, yang akan selalu ramah, peduli dan sabar terhadapnya. Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah, dia akan mengungkapkan isi hatinya hanya pada isteri ketiga karena dia bisa membantunya melalui masa-masa sulit itu.
Isteri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia dan telah memberikan kontribusi yang besar dalam pemeliharaan kekayaannya maupun untuk kerajaannya. Akan tetapi, si raja tidak peduli terhadap isteri pertamanya ini meskipun sang isteri begitu mencintainya, tetap saja sulit bagi sang raja untuk memperhatikan isterinya itu. 
Hingga suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwa kematiannya sudah dekat. Sambil merenungi kehidupannya yang sangat mewah itu, sang raja lalu berpikir, "Saat ini aku memiliki 4 isteri disampingku, tapi ketika aku pergi, mungkin aku akan sendiri". Lalu, bertanyalah ia pada isteri keempatnya, "Sampai saat ini, aku paling mencintaimu, aku sudah menghadiahkanmu pakaian-pakaian yang paling indah dan memberi perhatian yang sangat besar hanya untukmu. Sekarang aku sekarat, apakah kau akan mengikuti dan tetap menemaniku?" "Tidak akan!" balas si isteri keempat itu, ia pun pergi tanpa mengatakan apapun lagi. Jawaban isterinya itu bagaikan pisau yang begitu tepat menusuk jantungnya. Raja yang sedih itu kemudian berkata pada isteri ketiganya, "Aku sangat memujamu dengan seluruh jiwaku. Sekarang aku sekarat, apakah kau tetap mengikuti dan selalu bersamaku?" "Tidak!" sahut sang isteri. "Hidup ini begitu indah! Saat kau meninggal, akupun akan menikah kembali!" Perasaan sang rajapun hampa dan membeku. Beberapa saat kemudian, sang raja bertanya pada isteri keduanya, " Selama ini, bila aku membutuhkanmu, kau selalu ada untukku. Jika nanti aku meninggal, apakah kau akan mengikuti dan terus disampingku?" "Maafkan aku, untuk kali ini aku tidak bisa memenuhi permintaaanmu!" jawab isteri keduanya. "Yang bisa aku lakukan, hanyalah ikut menemanimu menuju pemakamanmu."
Lagi-lagi, jawaban si isteri bagaikan petir yang menyambar dan menghancurkan hatinya. Tiba-tiba, sebuah suara berkata: "Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau pergi." Sang raja menolehkan kepalanya mencari-cari siapa yang berbicara dan terlihatlah olehnya isteri pertamanya. Dia kelihatan begitu kurus, seperti menderita kekurangan gizi. Dengan penyesalan yang sangat mendalam kesedihan yang amat sangat, sang raja berkata sendu, "Seharusnya aku lebih memperhatikanmu saat aku masih punya banyak kesempatan!"

Moral of this story :

Dalam realitanya, sesungguhnya kita semua mempunyai '4 isteri' dalam hidup kita. 'Isteri keempat' kita adalah tubuh kita. Tidak peduli berapa banyak waktu dan usaha yang kita habiskan untuk membuatnya terlihat bagus, tetap saja dia akan meninggalkan kita saat kita meninggal. Kemudian 'Isteri ketiga' kita adalah ambisi, kedudukan dan kekayaan kita. Saat kita meninggal, semua itu pasti akan jatuh ke tangan orang lain. Sedangkan 'isteri kedua' kita adalah keluarga dan teman-teman kita. Tak peduli berapa lama waktu yang sudah dihabiskan bersama kita, tetap saja mereka hanya bisa menemani dan mengiringi kita hingga ke pemakaman. Dan akhirnya 'isteri pertama' kita adalah jiwa, roh, iman kita, yang sering terabaikan karena sibuk memburu kekayaan, kekuasaan, dan kepuasan nafsu. Padahal, jiwa, roh, atau iman inilah yang akan mengikuti kita kemanapun kita pergi, yang justru akan menunjukkan jati diri kita pada dunia.


Sumber : - (bagi yang mengetahuinya, mohon dikomentari)

KIS 2011 plus resetter

KIS 2011 plus resetter
Ini antivirus yang aku suka, disamping ringan, juga mudah penggunaannya. Kaspersky termasuk jejeran antivirus kelas dunia yang banyak penggunanya serta telah dipercaya keampuhannya dalam menjaga komputer / laptop pengguna.
Kali ini aku akan menberikan sedikit peluang buat temen-temen yang ingin mencoba antivirus ini. Namun bila kita menggunakan versi trial, kita hanya diberikan kesempatan 30 hari untuk menikmati AV ini, maka dari itu saya menyertakan resetter agar kita dapat aktivasi ulang bila masa trial KIS kita telah habis.
Untuk penggunaan resetternya sangat mudah, sudah disertakan dalam file tersebut.
langsung aja bila ingin download KIS2011 dan resetternya.... :P

Download disini :
KIS11.0.2.556
Resetter

Importan Software to Surf Internet

Importan Software to Surf Internet


For some reason, Ichange this blog into english language blog.
I say "welcome" prior to the internet explorer.

In this post, i surely like to share software that are needed later by those who back and forth to this blog. I distribute yhis software in free (I do not attract fees) I hope can be useful, please go read it...
Software that I want to share is IDM ang HJSplit :
 
Copyright © 2011. My World Is Yours - All Rights Reserved
Template Modify by My World Is Yours
Proudly powered by Blogger