Supaya Minuman Soda Tetap Berdesis

Saya biasa membeli minuman soda dalam botol kemasan dua liter. Tapi, dengan botol sebesar itu, masalahanya adalah menjaga agar minuman yang tersisa tetap berdesis atau "menyengat lidah". Selain menutupnya rapat-rapat, apa lagi yang bisa saya lakukan agar minuman bersoda itu tidak berubah menjadi sirup biasa? Bagaimana dengan alat yang dapat dipasang dimulut botol kemudian kita memompanya? Betulkah manfaatnya?

Tujuan kita adalah mengusahakan agar karbon dioksida dalam minuman botol tetap sebanyak mungkin karena itulah yang membuat cairan tetap mengeluarkan gelembung. Mengusahakan agar tutup botol tetap rapat jelas merupakan cara pertahanan yang utama. Tapi, jujur saja, itu tidak membantu banyak.
Di pasaran, sudah ada alat ayng katanya dapat membantu kita, termasuk pompa yang kita sebutkan tadi. Pada hakikatnya, alat itu miniatur sebuah pompa sepeda yang dapat dipasang pada mulut botol, kemudian kita memompakan udara untuk memampatkan gas dalam botol. Kedengarannya boleh juga. Tapi sayang, ini sebuah tipuan yang betul-betul konyol. Yang diperbuatnya hanyalah menghadirkan kesan seolah-olah soda di dalam botol menjadi lebih hidup. Mari kita lihat alasannya.
Soda berdesis ketika gas karbon dioksida yang terlarut keluar dari cairan dalam wujud gelembung-gelembung. Gas ini ingin sekali keluar dari cairan karena orang-orang pabrik telah memompakan karbon dioksida lebih banyak daripada yang biasanya dapat larut dalam kondisi atmosfer. Segera setelah kita membuka botol, sebagian besar kelebihan ges tersebut menyeruak,  meloloskan diri ke udara bebas, dan tidak ada yang bisa kita perbuat untuk menahanya. Jadi, yang dapat kita perbuat adalah mempertahankan gas itu selama mungkin dalam cairan.
Ada tiga hal yang menentukan seberapa banyak suatu gas dapat tetap terlarut dalam sebuah zat cair: reaksi kimia gas termaksud, tekanan, dan temperatur.

  • Reaksi : Gas-gas yang bereaksi secara kimia dengan air pada umumnya akan lebih mudah larut dalam daripada gas-gas yang tidak aktif, yang molekul-molekulnya hanya bisa berkeliaran tanpa tujuan dalam air. Karbon dioksida adalah salah satu gas ayng bereaksi dengan air, hasilnya adalah asam karbonat, yang memberikan rasa agak tajam yang khas pada soda, bir dan anggur bersoda (sparkling wine).
  • Tekanan : Semakin tinggi tekanan gas diatas zat cair, semakin banyak gas akan terdesak ke dalam zat cair.
  • Temperatur : Semakin tinggi temperatur, semakin sedikit gas yang terlarut.
Oleh sebab itu, agar karbon dioksida yang terlarut tetap sebanyak mungkin, kita harus menjaga agar tekanan gas itu tetap tinggi dan temperaturnya serendah mungkin; kita hanya perlu mengusahakan agar minuman tetap dingin sebelum membuka botolnya dan memasukkannya kembali kedalam lemari pendingin sesegera mungkin.
Tapi, tekanan menghadirkan persoalan lain. Di pabrik pengemasan, molekul-molekul karbon dioksida dipaksa masuk kedalam botol seperti menjejalkan sejumlah orang yang takut dengan ruang tertutup ke dalam sebuah lift. Begitu tutup kita buka, wuuusshhh!!! semua bergegas kabur tanpa basa-basi, dan sesungguhnyalah, sebagian besar karbon dioksida sudah tersenyum  lega di luar botol pada bukaan yang pertama.
Tapi, betulkah tidak ada yang dapat kita perbuat untuk mengatasinya? Tidak dapatkah kita memulihkan tekanan dalam botol minuman, atau lebih tepat bagaimana supaya minuman kita tetap berdesis sewaktu kita tuang?
Mari kita coba alat yang ditawarkan di beberapa toko. Kita tutupkan rapat-rapat pada mulut botol, kemudian kata mereka, pompa saja beberapa kali, cukup sudah. Ketika berikutnya kita membuka botol, kita akan disuguhi pertunjukkan palinmg menakjubkan : wuuss!! Bunyinya bahakan lebih keras dari pertama kali kita membukanya. Seolah-olah minuman kita baru dikirim dari pabrik.
Tapi, coba tebak yang terjadi sesungguhnya. Kalaupun masih ada, molekul karbon dioksida dalam minuman itu tinggal sedikit. Masalahnya, walaupun isi botol kita air putih biasa, kemudian kita pompa, bunyi wuuss!! yang terjadi mungkin sama serunya. Jadi, alat canggih yang mahal itu hampir tidak ada gunanya.
Yang kita pompakan kedalam botol adalah udara, bukan karbon dioksida. Memang, karbon dioksida ada dalam udara, namun jumlahnya hanya satu per tiga ribu molekul keseluruhan. Jika kita memompakan karbon dioksida, itu cerita lain, tetapi memompakan nitrogen dan oksigen (komponen utama udara bebas) jelas konyol sekali.
Sebagai kesimpulan: Usahakan agar tutup botol tetap rapat dan jaga agar suhunya tidak turun. Yang paling penting adalah mengusahakan botol tertutup rapat selama di luar lemari pendingin.
Bagaimanapun, jangan menaruh harapan terlalu tinggi. Kita dapat memperlambat pelarian karbon dioksida, tetapi kita tidak dapat menghentikannya.
Dan ada lagi. Jangan pernah mengocok botol minuman bersoda anda, itu hanya membuat gas kesayangan anda kabur lebih cepat.
 
Copyright © 2011. My World Is Yours - All Rights Reserved
Template Modify by My World Is Yours
Proudly powered by Blogger