Ketika sebatang lilin dibakar, kemana lilinnya pergi?
Kecuali sedikit lelehan dibagian bawahnya, yang mungkin juga menetesi taplak meja, lilin tersebut pergi ketempat yang sama seperti yang dituju oleh bensin dan minyak ketika dibakar: yakni udara. Tentu saja dalam wujud yang secara kimima berbeda.
Lilin biasanya dibuat dari parafin, yakni campuran hidrokarbon, bahan yang kita jumpai dalam minyak bumi. Seperti tersirat dalam namanya, molekul-molekul hidrokarbon hanya terdiri atas atom-atom hidrogen dan ataom-atom karbon. Ketika bahan ini terbakar, mereka bereaksi dengan oksigen dari udara. Karbon dan oksigen menjadi karbondioksida, sedangkan oksigen dan hidrogen menjadi air. (Mungkin tidak harus semuanya). Kedua produk ini berbentuk gas pada temperatur bakar, jadi semua terbang keudara.
Banyak hidrokarbon lain yang kita bakar: metana dalam gas alam, propana dalam gas elpiji, butana dalam gas untuk pemantik rokok, kerosin dalam kompor atau lampu minyak tanah, dan bensin dalam kendaraan bermotor. Semuanya terbakar menjadi karbon dioksida dan uap air, yang kelihatannya menghilang selama proses tersebut. kertas, kayu, dan batu bara mengandung beberapa bahan lain yang tidak terbakar, maka yang dihasilkan ketika dibakar adalah karbon dioksida, air dan abu.
MAU TAHU LEBIH BANYAK?
Ketika oksigen yang tersedia tidak cukup untuk membentuk karbon dioksida yang utuh, seperti dalam mesin mobil, sebagai ganti kita juga mendapatkan karbon monoksida.
0 comments:
Post a Comment