Home » » Satu Hati Beda Tujuan

Satu Hati Beda Tujuan

Satu Hati Beda Tujuan
Pak Mamat, hanyalah seorang petani desa dengan sepetak sawah dan dua ekor sapi. Hari-harinya ia pergunakan untuk mengurus sawahnya dan mencarikan rumput bagi sapinya. Untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, ia memiliki sebuah sepeda tua untuk dinaiki menuju sawahnya dan hutan desa tempat ia menyabit rumput. Namun, akhir-akhir ini, ia terkendala untuk mencapai sawahnya lebih pagi guna menyabit rumput lebih cepat karena sadel sepedanya rusak dan tidak mungkin untuk dipakai lagi. Ia memilih berjalan kaki walaupun energi yang dikeluarkan lebih besarkarena harus menempuh perjalanan yang jauh dan mengangkat rumput yang cukup berat.

Kondisi ini sebenarnya telah diketahui oleh Ibu Mamat, tetapi apa daya ia tidak dapat membantu suaminya. Hingga suatu hari, ia teringat akan giwangnya yang tinggal sebelah. "Mengapa saya tidak membantu suami saya dengan menjual giwang yang tinggal sebelah ini kemudian membelikan sadel untuk suami saya?"

Ia melaksanakan niatnya tersebut tanpa sepengetahuan suaminya karena ia ingin memberikan hadiah tersebut sebagai kejutan pada hari ulang tahun suaminya.

Di lain pihak, suaminya yang setiap hari berjalan kaki untuk menuju sawah dan hutan mulai merasa nyaman dengan kondisi tersebut, bahkan ia merasa jauh lebih sehat dibandingkan sebelumnya saat ia masih bisa menggunakan sepedanya. Ia berpikir untuk menjual sepedanya kemudian membelikan giwang bagi istrinya yang hanya menggunakan satu giwang. Kemudian, ia melaksanakan niatnya juga tanpa sepengetahuan istrinya karena ingin memberikan hadiah kepda istrinya pada hari ulang tahunnya sendiri.

Hari ulang tahun pun tiba. Ketika pada pagi hari saat mereka hendak memulai aktivitas masing-masing, istrinya berlari mengambil sesuatu yang telah dibungkusnya dengan rapi untuk diberikan kepada suaminya. Ia mengucapkan selamat hari ulang tahun dan meminta suaminya untuk membuka bungkusan tersebut. Alangkah terkejut Pak Mamat karena ia mendapatkan sadel di dalam bungkusan tersebut yang tak lain merupakan hasil penjualan giwang sang istri. Kemudian, ia meraih bungkusan kecil di sakunya yang ternyata berisi giwang hasil penjualan sepedanya.

Pak Mamat memiliki hati terpuji untuk membahagiakan istrinya dengan memberikan hadiah walaupun ia harus merelakan sesuatu yang sangat berharga miliknya. Pada kesempatan yang sama Bu Mamat juga memiliki nurani yang terpuji karena merelakan sebuah giwangnya bagi kebahagiaan suaminya. Namun, Kebaikan dua hati yang mulia tersebut akhirnya tidak ada manfaatnya karena tidak ada komunikasi yang intensif tentang niat dan kemauan mereka masing-masing.


Dalamnya lautan dapat diduga, tetapi dalamnya hati siapa yang mengetahuinya. Komunikasi adalah salah satu teknik mengetahui dalamnya hati seseorang.


Related Articles



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di My World Is Yours

0 comments:

 
Copyright © 2011. My World Is Yours - All Rights Reserved
Template Modify by My World Is Yours
Proudly powered by Blogger